Makan Sambil Ngobrol, Bolehkah?

Assalamualaikum. Ustadz, saya masih bingung tentang hukum ngobrol saat makan? Sebagian mengatakan ngobrol saat makan terlarang, benarkah begitu? Mohon pencerahannya.

Terimakasih.

 

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

 

Dalam menyantap makanan ada beberapa adab yang dianjurkan bagi kaum muslimin. Di antaranya mengawali makan dengan basmalah, makan dengan tangan kanan, dan makan makanan yang terdekat dengannya. Termasuk antara adab yang sangat dianjurkan ketika menyantap makanan adalah memuji makanan yang ia makan. Dalam hal ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memuji makanan yang ia makan walau hanya sebatas lauk cuka yang bisa dibilang termasuk lauk paling sederhana.

 

Hal tersebut sebagaimana dinyatakan dalam hadits riwayat Sahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu,

 

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – سَأَلَ أَهْلَهُ الأُدُمَ فَقَالُوا مَا عِنْدَنَا إِلاَّ خَلٌّ. فَدَعَا بِهِ فَجَعَلَ يَأْكُلُ بِهِ وَيَقُولُ  نِعْمَ الأُدُمُ الْخَلُّ نِعْمَ الأُدُمُ الْخَلُّ

“Diriwayatkan dari sahabat Jabir bin Abdillah bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta pada keluarganya lauk-pauk, lalu keluarga beliau menjawab, ‘Kita tidak memiliki apa pun kecuali cuka’. Nabi pun tetap meminta cuka dan beliau pun makan dengan (campuran) cuka itu, lalu beliau bersabda, ‘Lauk yang paling baik adalah cuka, lauk yang paling baik adalah cuka’.” [HR Muslim].

 

Imam An-Nawawi rahimahullahu menjelaskan hadits di atas,

وَفِيهِ اِسْتِحْبَاب الْحَدِيث عَلَى الْأَكْل تَأْنِيسًا لِلْآكِلِينَ

“Dalam hadits ini terdapat anjuran untuk berbicara ketika menyantap makanan, untuk membuat suasana akrab bagi orang-orang yang ikut makan.” (Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim, Imam An-Nawawi, Ad-Dar al-‘Alamiyyah 6/562).

 

Berdasarkan hadits ini, para ulama menganjurkan untuk berbicara ketika makan. Terutama pembicaraan yang isinya pujian terhadap makanan dan pujian kepada Allah yang telah memberi rezeki berupa makanan.

 

Ibnul Muflih al-Maqdisi (710-763 H) menyebutkan keterangan Ishaq bin Ibrahim tentang anjuran berbicara saat makan,

 

تعشيت مرة أنا وأبو عبد الله وقرابة له فجعلنا لا نتكلم وهو يأكل ويقول الحمد لله وبسم الله، ثم قال أكل وحمد خير من أكل وصمت ولم أجد عن أحمد خلاف هذه الرواية صريحا ولم أجدها في كلام أكثر الأصحاب، والظاهر أن أحمد – رحمه الله – اتبع الأثر في ذلك فإن من طريقته وعادته تحري الاتباع

“Suatu ketika aku makan malam bersama Abu Abdillah yaitu Imam Ahmad bin Hanbal beserta salah satu kerabat beliau. Ketika makan kami sedikit pun tidak berbicara sedangkan Imam Ahmad makan sambil mengatakan alhamdulillah dan bismillah setelah itu beliau mengatakan, “Makan sambil memuji Allah itu lebih baik daripada makan sambil diam.”

 

Selain pernyataan ini, aku tidak mendapatkan keterangan lain dari Imam Ahmad yang secara tegas menyelisihi nukilan ini. Demikian juga aku tidak menemukan dalam pendapat mayoritas ulama pengikut Imam Ahmad yang menyelisihi pendapat beliau di atas. Kemungkinan besar Imam Ahmad berbuat demikian karena mengikuti dalil, sebab di antara kebiasaan beliau adalah berupaya semaksimal mungkin untuk sesuai dengan dalil.” (Adab Syariyyah, Ibnu Muflih al-Maqdisi, Muassasah ar-Risalah, 3/163).

 

Keterangan lain yang disampaikan Imam An-Nawawi dalam kitabnya al-Adzkar,

 

بابُ استحباب الكَلامِ على الطَّعام.  فيه حديث جابر الذي قدَّمناه في ” باب مدح الطعام “.قال الإِمام أبو حامد الغزالي في ” الإِحياء ” من آداب الطعام أن يتحدَّثوا في حال أكله بالمعروف، ويتحدّثوا بحكايات الصالحين في الأطعمة وغيرها

“Dalam Bab Anjuran Berbicara Ketika Makan; Berkenaan dengan ini terdapat sebuah hadits yang dibawakan oleh Jabir radhiyallahu ‘anhu sebagaimana yang telah kami kemukakan dalam sub “Bab memuji makanan”. Imam Abu Hamid al-Ghazali dalam kitab al-Ihya mengatakan bahwa termasuk etika makan ialah membicarakan hal-hal yang baik sambil makan dan membicarakan kisah orang-orang yang shalih ketika menyantap makanan.” (al-Adzkar an-Nawawiyah, Imam An-Nawawi, Dar Ibnu Katsir, 1/372).

 

Selain pujian dan ungkapan syukur pada makanan, boleh juga bercerita tentang hal-hal yang bermanfaat, kisah-kisah hikmah yang bisa diambil pelajaran, dan yang sejenis dengan itu.

 

Hal ini seperti yang diuraikan dalam syarah kitab Ihya’ Ulum ad-Din, Ittihaf as-Sadat al-Muttaqiin karya Syaikh Muhammad bin Muhammad al-Husaini Az-Zabidi, yang lebih terkenal dengan nama Murtadha Az-Zabidi (1145 – 1205 H). Beliau rahimahullahu menjelaskan,

 

(الثاتي أن لا يسكتوا على الطعام) إذا شرعوا في الأكل (فإن ذلك من سيرة العجم) فإنهم يعدون الكلام في حالة الأكل من سوء الأدب وليس كذالك (ولكن يتكلمون بالمعروف) بما يناسب الوقت والحال (ويتحدثون بحكايات الصالحين في الأطعمة وغيرها) ليعتبروا بذلك ولكن لا يتكلم وهو يمضغ اللقمة فربّما يبدو منها شيء فيقذر الطعام

“Adab kedua saat makan bersama adalah jangan berdiam diri tanpa berbicara satu sama lain, karena itu merupakan tradisi orang asing. Mereka memandang berbicara saat makan adalah adab yang buruk, padahal tidak demikian. Hendaknya berbicara sesuatu yang makruf yang sesuai dengan waktu dan kondisi. Bercerita tentang kisah orang-orang shalih saat makan, untuk mengambil pelajaran dan keteladanan seraya menyantap makanan. Namun perlu diperhatikan bahwa seseorang hendaknya tidak berbicara ketika sedang mengunyah makanan, karena makanan itu sangat mungkin terjatuh dari (mulutnya) dan mengotori makanan yang dimakan.” (Ittihaf as-Sadat al-Muttaqin, Murtadha Az-Zabidi, DKI, 5/603).

 

Kesimpulannya, berbicara ketika makan diperbolehkan dalam agama Islam bahkan sunnah seperti telah dijelaskan di atas. Namun perlu dicatat bahwa anjuran berbicara pada saat menyantap makanan hendaknya tidak dilakukan pada saat seseorang sedang mengunyah makanannya, sebab hal ini dikhawatirkan akan membuat makanan yang sedang dikunyah jatuh pada makanan dan mengotori makanan tersebut seperti penjelasan di atas. Demikian penjelasannya, semoga bermanfaat.

 

Wallahu A’la wa A’lam

Ust. Ardiansyah Ashri Husein, Lc., M.A

0 Comments

Leave a Comment

Login

Welcome! Login in to your account

Remember me Lost your password?

Lost Password