33 Adab Masjid Menurut Imam An-Nawawi

Masjid adalah rumah ibadah yang wajib dimuliakan oleh setiap muslim. Imam An-Nawawi rahimahullahu dalam Al-Majmu’ menyebutkan setidaknya ada 33 adab di masjid yang harus dijaga oleh kaum muslimin, berikut rinciannya:

 

  1. Menetap di dalam masjid.

Menurut jumhur ulama, haram menetap di dalam masjid bagi orang yang berhadats besar baik laki-laki maupun wanita. Ulama Syafi’iiyah dan Hanabilah membenarkan jika hanya sekedar melewati tanpa menetap.

 

  1. Boleh menetap di masjid bagi orang yang berhadats kecil.

Ulama bersepakat orang yang berhadats kecil boleh menetap di dalam masjid, baik untuk i’tikaf, mendengarkan pengajian ilmu dan al-Quran atau tanpa tujuan apa-apa.

 

  1. Mimpi basah di Masjid.

Apabila seseorang tidur di masjid lalu mengalami mimpi basah, ia wajib segera keluar untuk segera mandi junub. Kecuali dalam kondisi tidak bisa keluar disebabkan pintu terkunci atau ada mudarat tertentu.

 

  1. Tidur di masjid.

Jumhur (mayoritas ulama) memperbolehkan tidur di masjid. Adapun ulama Hanafiyah berpandangan tidak boleh tidur di masjid kecuali musafir, tetamu, dan yang sedang i’tikaf Ramadan.

 

  1. Non muslim masuk masjid.

Ada khilaf di kalangan ulama terkait hukum non muslim masuk masjid. Ulama Malikiyah melarangnya kecuali ada kondisi darurat, seperti alasan pekerjaan, kepakaran dan upahnya yang lebih kecil. sementara Imam Abu Hanifah membolehkannya; demikian pula Imam Syafi’i, bahkan memperbolehkan mereka menginap, kecuali Masjidil Haram asal diizinkan oleh kaum muslimin.

 

  1. Berwudhu di masjid.

Boleh berwudhu di masjid asal tidak mengotori dan membasahi lantai masjid yang bisa membahayakan kaum muslimin.

 

  1. Makan dan minum di masjid.

Diperbolehkan makan dan minum di masjid serta mencuci tangan asal tetap menjaga kebersihan.

 

  1. Membersihkan mulut dari bau tidak sedap ketika ketika hendak memasuki masjid.

 

  1. Mengeluarkan dahak dan meludah di masjid.

Para ulama menghukumi makruh mengeluarkan dahak dan meludah di masjid.

 

  1. Berbekam, bersenggama, buang air kecil dan besar di masjid.

Semua perkara di atas diharamkan dilakukan di masjid, karena najis yang dikeluarkan dapat mengotori masjid. Kecuali jika ada tempat khusus yang dibangun secara terpisah dari bangunan masjid.

 

  1. Menanam tanaman dan menggali sumur untuk kepentingan pribadi.

Hukumnya makruh. Tetapi ulama Hanabilah membolehkannya bila tanaman itu dimaksudkan untuk memberi manfaat kepada kaum muslimin.

 

  1. Sengketa dan meninggikan suara di masjid.

Makruh hukumnya bersengketa dan meninggikan suara di masjid, begitupula mengumumkan barang yang hilang, jual-beli, dan sewa-menyewa. Dimakruhkan pula mengeraskan suara saat berdzikir jika mengganggu kaum muslimin yang sedang shalat

 

  1. Memasukkan binatang, anak kecil dan orang gila ke masjid.

Hal ini dimakruhkan karena dikhawatirkan dapat mengotori masjid. Dihukumi makruh karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah membawa anak kecil, Umamah binti Zainab radhiyallahu ‘anhuma ke masjid dan berkeliling dengan untanya. Perbuatan Nabi ini menunjukan tidak diharamkannya hal tersebut.

 

  1. Menjadikan masjid sebagai tempat kerja profesi tertentu.

Menurut Imam al-Nawawi menjadikan masjid sebagai tempat kerja profesi tertentu, seperti menjahit hukumnya adalah makruh. Adapun aktivitas menjahit dan lain-lain dimasjid hukumnya boleh selama tidak menjadikannya sebagai tempat khusus pekerjaan menjahit.

 

  1. Berbaring dan tidur-tiduran di masjid.

Berbaring di masjid, selonjoran dan meletakkan salah satu kaki di atas kaki yang lain hukumnya boleh.

 

  1. Kegiatan halaqah Ilmiah di masjid.

Sunnah hukumnya menyelenggarakan aktivitas keilmuan di masjid, dan boleh pula bercakap-cakap di masjid selama dalam jalur yang halal dan baik.

 

  1. Menyenandungkan syair, nasyid-nasyid pujian kepada Nabi, sirah, hikmah dan nilai-nilai keislaman.

Hukumnya boleh selama tetap memperhatikan adab dan norma kesopanan. Adapun syair-syair bernuansa dosa dan kefasikan, memuji orang-orang zalim atau kebanggaan terhadap sesuatu yang terlarang dalam agama hukumnya haram.

 

  1. Membersihkan dan memberi wewangian di dalam masjid.

 

  1. Membawa senjata ke dalam masjid (misalnya seperti kepolisian, tentara, atau petugas keamanan) dibolehkan dengan cara bagian yang tajamnya dipegang atau ditutup agar tidak membahayakan orang lain.

 

  1. Shalat di Masjid terdekat bagi musafir sebelum pulang ke rumahnya.

 

  1. Sunnah I’tikaf di masjid seraya menunggu waktu shalat tiba.

 

  1. Mengunci masjid.

Hukumnya boleh untuk menjaga keselamatan dan keamanan fasilitas masjid dari kerusakan dan kehilangan.

 

  1. Shalat dua rakaat Tahiyyatul Masjid.

 

  1. Tidak memutuskan kasus sengketa kecuali dalam kondisi tidak disengaja.

 

  1. Membangun masjid di atas kuburan.

Makruh hukumnya membangun masjid di atas kuburan. Adapun membuat kuburan di dalam masjid hukumnya haram.

 

  1. Atap dan dinding masjid.

Atap dan dinding masjid baik bagian dalam maupun luar wajib dijaga dan dipelihara kehormatan dan kebersihannya.

 

  1. Membersihkan alas kaki saat akan memasuki area masjid.

 

  1. Keluar dari masjid saat kumandang adzan atau Iqamah.

Makruh hukumnya keluar dari masjid saat kumandang adzan atau iqamah kecuali ada udzur tertentu.

 

  1. Berdoa saat masuk dan keluar masjid. Begitu pula masuk dengan kaki kanan dan keluar dengan mendahulukan kaki kiri.

 

  1. Tidak boleh mengambil apapun dari bangunan masjid, baik batu, tanah dan kerikilnya.

 

  1. Sunnah membangun masjid, memperbaiki kerusakannya dan memakmurkan kegiatannya.

 

  1. Makruh memperindah masjid secara berlebih-lebihan, seperti hiasan-hiasan yang dapat mengganggu kekhusyukan shalat kaum muslimin.

 

  1. Tempat shalat selain masjid, boleh ditempati orang yang sedang hadats besar.

 

Wallahu a’la wa a’lam

 

Ust. Ardiansyah Ashri Husein, Lc., M.A

 

0 Comments

Leave a Comment

Login

Welcome! Login in to your account

Remember me Lost your password?

Lost Password