Salah Paham Tentang Zuhud

Selama ini banyak orang salah memahami makna Zuhud. Ada yang memahami zuhud itu artinya membenci dunia dan meninggalkan semua aktivitas dan kegiatannya. Orang zuhud digambarkan dengan penampilan yang prihatin, pakaian kusut dan berwajah kumal. Orang zuhud haram memiliki dunia dan kemewahannya. Ini antara makna zuhud yang keliru.
Abu Dzar al-Ghifari rahimahullahu menjelaskan tentang Zuhud,
الزَّهَادَةُ فِى الدُّنْيَا لَيْسَتْ بِتَحْرِيمِ الْحَلاَلِ وَلاَ إِضَاعَةِ الْمَالِ وَلَكِنَّ الزَّهَادَةَ فِى الدُّنْيَا أَنْ لاَ تَكُونَ بِمَا فِى يَدَيْكَ أَوْثَقَ مِمَّا فِى يَدَىِ اللَّهِ وَأَنْ تَكُونَ فِى ثَوَابِ الْمُصِيبَةِ إِذَا أَنْتَ أُصِبْتَ بِهَا أَرْغَبَ فِيهَا لَوْ أَنَّهَا أُبْقِيَتْ لَكَ
“Zuhud terhadap dunia bukan berarti mengharamkan yang halal dan bukan juga menyia-nyiakan harta. Akan tetapi zuhud terhadap dunia adalah engkau begitu yakin terhadap apa yang ada di tangan Allah daripada apa yang ada di tanganmu. Zuhud juga berarti ketika engkau tertimpa musibah, engkau lebih mengharap pahala dari musibah tersebut daripada kembalinya dunia itu lagi padamu.” [HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah].
_____
Imam An-Nawawi rahimahullahu dalam Al-‘Arbain An-Nawawiyyah, pada hadits ke 31 yang menjelaskan tentang Zuhud, beliau mengutip sejumlah ungkapan para ulama dan salafu shaleh tentang Zuhud.
Hasan Al-Bashri berkata, “Seorang Zuhud adalah jika ia melihat orang lain ia akan berkata, ‘Ia lebih baik dariku’
Wahb bin Al-Ward berkata, “Zuhud adalah hendaknya engkau tidak sedih ketika kehilangan dunia dan tidak bangga ketika mendapatkannya.”
Imam Az-Zuhri berkata, “Zuhud adalah tidak tergoda oleh yang haram dan tidak tertipu dengan yang halal.”
Sufyan bin Uyainan berkata, “Seorang yang Zuhud adalah jika mendapat nikmat ia bersyukur, dan jika ditimpa musibah ia bersabar.”
_____
Jadi pada dasarnya Zuhud adalah amalan hati, tidak tergambar pada penampilan lahirian. Hakikat Zuhud dalam uraian Imam Al-Ghazali adalah kondisi batin yang tidak tercemar oleh ambisi duniawi. Menurutnya, banyak orang gagal memahami zuhud. Banyak orang mengira, zuhud adalah kondisi faqir dan menjauhi kehidupan duniawi. Ini anggapan keliru yang populer di masyarakat.
_____
Imam Al-Ghazali meluruskan salah paham tentang zuhud,
اعلم أنه قد يظن أن تارك المال زاهد وليس كذلك فإن ترك المال وإظهار الخشونة سهل على من أحب المدح بالزهد
“Ketahuilah, banyak orang mengira, orang yang meninggalkan harta dunia adalah orang yang zuhud. Padahal tidak mesti demikian. Justru, meninggalkan harta dan berpenampilan “lusuh” itu mudah dan ringan saja bagi mereka yang berambisi dipuji sebagai seorang zahid.” (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, Beirut, Darul Fikr, IV/252).
_____
Menurut beliau, ada tiga tanda Zuhud,
العلامة الأولى أن لا يفرح بموجود ولا يحزن على مفقود كما قال تعالى لكيلا تأسوا على ما فاتكم ولا تفرحوا بما آتاكم
1️⃣ Tanda pertama, tidak berbangga ketika berada dan tidak bersedih ketika tiada harta. Sebagaimana firman Allah, ‘Agar kalian tidak putus asa atas harta yang luput dan tidak berbangga dengan apa yang Allah berikan kepada kalian,’ QS. Al-Hadid: 23).
العلامة الثانية أن يستوى عنده ذامه ومادحه
2️⃣ Tanda kedua, tidak terpengaruh (baper) dengan hinaan atau pujian manusia.
العلامة الثالثة أن يكون أنسه بالله تعالى والغالب على قلبه حلاوة الطاعة
3️⃣ Tanda ketiga, senang bercengkerama dengan Allah yang ditandai dengan menikmati ibadah dalam hatinya.”
Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam.
Ust. Ardiansyah Ashri Husein, Lc., M.A

0 Comments

Leave a Comment

Login

Welcome! Login in to your account

Remember me Lost your password?

Lost Password