Berteman Itu Cocok-Cocokan
Berteman itu cocok-cocokan. Tak bisa dipaksa. Meski kita boleh dan dianjurkan untuk bergaul dengan siapa saja, dengan tujuan belajar dan menebar kebermanfaatan.
Namun untuk menjadi teman karib, sahabat dekat, atau ‘Bestie’ umumnya kita akan mendekat dengan orang-orang yang sama prekuensingnya dengan kita. Seperti peribahasa Arab yang menyebutkan,
الطُيُوْرُ عَلىَ مِثْلِهَا تَقَعُ
“Burung-Burung akan Hinggap dengan yang sejenis dengannya.”
Peribahasa ini menyebutkan bahwa semua makhluk memiliki kecenderungan untuk berkumpul dan berkomunitas dengan jenisnya, baik itu kebiasan, karakter, hobi, dan minat. Karena ada magnet tarik-menarik dan unsur simetris yang membuat kita berkumpul dan bersahabat. Ini persis sekali dengan ungkapan Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
الأَرْوَاحُ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ
“Ruh-ruh itu bagaikan pasukan yang berkumpul (berkelompok). Jika mereka saling mengenal (memiliki kecenderungan yang sama) maka mereka akan bersatu, dan jika saling tidak mengenal (berbeda kecenderungan) maka akan berpisah.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim].
Seorang sahabat adalah cermin bagi sahabatnya. Karena seseorang itu cenderung akan meniru dan menduplikasi kebiasaan sahabatnya. Oleh karena itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpesan kepada kita agar selektif memilih teman dan sahabat. Karena dia akan menularkan segala kebaikan dan keburukannya. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْمُؤْمِنُ مِرْآةُ (أخيه) الْمُؤْمِنِ
“Seorang mukmin cerminan dari saudaranya yang mukmin”. [HR. Al-Bukhari dan Abu Daud].
Memilih teman yang baik adalah sesuatu yang tak bisa dianggap remeh. Karena itu, Islam menuntun dan mengajarkan agar kita tak salah dalam memilihnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman.” [HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi].
Tepat memilih teman, mengantarkan pada keselamatan. Keliru memilihnya bisa jadi berujung kebinasaan.
Wallahu a’lam
Ust. Ardiansyah Ashri Husein, Lc., M.A
0 Comments