Waspadai Orang Yang Bermuka Dua

Kanjeng Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan kita dari beberapa tipologi manusia yang berpenyakit hatinya. Di antaranya mereka yang bermuka dua,
Nabi bersabda,
إنَّ شَرَّ النَّاسِ ذُو الوَجْهَيْنِ، الذي يَأْتي هَؤُلَاءِ بوَجْهٍ، وهَؤُلَاءِ بوَجْهٍ
“Seburuk-buruk manusia adalah Dzul Wajhain (orang yang bermuka dua), yaitu orang yang ketika di tengah sekelompok orang, ia menampakkan suatu wajah, namun di tengah sekelompok orang lain, ia menampakkan wajah yang lain.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim].
Dalam hadits dari ‘Ammar bin Yasar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda,
مَنْ كان لهُ وجْهانِ في الدنيا كان لهُ يومَ القيامةِ لِسانانِ من نارٍ
“Siapa yang memiliki dua wajah di dunia, ia akan memiliki dua lidah dari api di akhirat.” [HR. Abu Daud].
Jika kita mendapati orang-orang tertentu dengan karakter tersebut kita diperintah untuk waspada terhadap makar dan keburukannya. Nabi juga mengingatkan bahwa mereka tak dapat dipercaya.
Dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لا ينبَغِي لذِي الوَجهينِ أنْ يكونَ أَمينًا
“Orang yang memiliki dua wajah sebaiknya tidak dipercayai.” [HR. Al-Bukhari].
Ulama Tabi’in, Bilal bin Sa’ad rahimahullahu menjelaskan bahwa makna Dzul Wajhain dalam hadits-hadits serupa adalah,
لا تكن ذا وجهين ، وذا لسانين ,تظهر للناس ليحمدوك وقلبك فاجر
“Janganlah Engkau menjadi orang yang mempunyai dua wajah dan dua lisan. Yakni menampakkan hal-hal terpuji di depan orang-orang, padahal hatimu fajir (penuh tipudaya).” [HR. Ibnu Abid Dunya dalam Al Ikhlash wan Niyyah].
Bahasa lain untuk menyebut orang bermuka dua ini adalah munafik. Karena nifaq itu hakikatnya menampakkan diri dengan kebaikan, menyembunyikan keaslian diri yang penuh keburukan dan kefajiran.
Mereka yang suka mengadu-domba juga termasuk Dzul Wajhain. Sebagaimana hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
تَجِدُ مِن شِرارِ النَّاسِ يَومَ القِيامةِ، الَّذي يأتي هؤلاء بِحَديثِ هؤلاء، وهؤلاء بِحَديثِ هؤلاء
“Kalian akan mendapati seburuk-buruk manusia di hari kiamat adalah yang datang kepada sekelompok orang dengan suatu perkataan dan datang kepada sekelompok orang lainnya dengan perkataan yang lain.” [HR. Ahmad].
Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullahu menjelaskan,
وهو من جملة صورة النمام، وإنما كان ذو الوجهين أشر الناس لأن حاله حال المنافق إذ هو متملِّقٌ بالباطل وبالكذب من مدخل للفساد بين الناس
“Dzul Wajhain mencakup juga orang yang melakukan adu domba. Dzul Wajhain menjadi orang yang terburuk karena keadaannya sama dengan orang munafik. Karena ia menyelipkan kebatilan dan kedustaan untuk merusak manusia.” (Fathul Bari, 10/475).
Semoga kita senantiasa dijauhkan dari orang-orang yang bermuka dua.
Ust. Ardiansyah Ashri Husein, Lc., M.A

0 Comments

Leave a Comment

Login

Welcome! Login in to your account

Remember me Lost your password?

Lost Password