4 Rahasia Kelahiran Nabi
Dalam Islam, Lailatul Qadar adalah Sayyidul Layaali; penghulunya malam, Jumat adalah Sayyidul Ayyam; penghulu hari, Ramadan adalah Sayyidu Syuhur; penghulu bulan. Juga ada empat bulan haram (mulia), Muharram, Rajab, Dzulqa’dah dan Dzulhillah.
Meski mulia, Allah ta’ala tidak menjadikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lahir di waktu-waktu tersebut. Allah ta’ala justru memilih bulan Rabi’ul Awwal sebagai bulan kelahiran Nabi yang mulanya adalah bulan biasa yg tidak memiliki keistimewaan khusus.
Imam As-Suyuthi rahimahullahu dalam kitabnya Husnul Maqshid fi Amalil Maulid mengutip penjelasan dari Ibnul Haj Al-Abdari Al-Maliki Al-Fasi [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: tanpa tahun], halaman 67-68).
Ibnul Haj al-Abdari rahimahullahu menyebutkan ada 4 hikmah dibalik kelahiran Nabi Muhammad saw pada hari Senin, bulan Rabiul Awwal.
✅ Pertama
Senin adalah hari di mana Allah menciptakan pepohonan. Hari Senin mengingatkan pada penciptaan makanan pokok, rezeki, aneka buah-buahan, serta pelbagai bentuk kebaikan yang menjadi bahan makanan dan gizi untuk manusia.
✅ Kedua
Secara bahasa kata “Rabi” artinya musim semi. Ini sebagai isyarat dan sikap optimis terhadap kehidupan.
✅ Ketiga
Musim semi (Ar-Rabi’) adalah musim yang paling ideal (pertengahan) dan terbaik. Tidak dingin dan tidak pula panas. Ini adalah gambaran syariat yang Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah agama yang toleran, moderat dan sesuai fitrah manusia.
✅ Keempat
Allah ta’ala ingin memuliakan waktu tersebut dengan kelahiran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Seandainya Baginda Nabi dilahirkan pada waktu-waktu yang telah mulia sebelumnya, niscaya orang mengira bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadi mulia karena dilahirkan pada waktu mulia.
Salam ‘alaika Ya Rasulallahu
Kelahiranmu tidak semata rahmat dan penerang, namun juga memuliakan
النَّبِيُّ الْمُصْطَفَى بَدْرُ الْهُدَى وَالسَّنَا
جَاءَ بِالرَّحْمَةِ لِلْعَالَمِينَ مُحْتَفَى
قَلْبِي يُصَلِّي عَلَيْكَ يَا خَيْرَ الْوَرَى
يَا مَنْ بِنُورِكَ أَزْهَرَتْ أَرْضُ الْحَيَا
أَنْتَ الشَّفِيعُ إِذَا دَنَا يَوْمُ الْجَزَا
يَا سَيِّدِي مَوْلَايَ يَا خَيْرَ الْوَرَى
Nabi yang terpilih adalah bulan purnama petunjuk dan cahaya,
Datang membawa rahmat bagi semesta dengan kemuliaan.
Hatiku selalu bershalawat untukmu, wahai sebaik-baik makhluk,
Engkaulah cahaya yang membuat bumi kehidupan berseri.
Engkau pemberi syafaat ketika datang hari pembalasan,
Wahai junjunganku, wahai tuanku, sebaik-baik manusia.
Wallahu a’lam
Ust. Ardiansyah Ashri Husein, Lc., M.A
0 Comments