3 Jenis Teman Menurut Imam Al-Ghazali

Imam Abu Hamid al-Ghazali rahimahullahu dalam Bidayatul Hidayah menjelaskan bahwa teman itu ada 3 kategori,
والناس ثلاثة: أحدهم مثله مثل الغذاء لا يستغنى عنه، والآخر مثله مثل الدواء يحتاج إليه في وقت دون وقت، والثالث مثله مثل الداء لا يحتاج إليه قط
ولكن العبد قد يتسلى به، وهو الذي لا أنس فيه ولا نفع؛ فتجب مداراته إلى الخلاص منه، وفي مشاهدته فائدة عظيمة إن وفقت لها، وهو أن تشاهد من خبائث أحواله وأفعاله ما تستقبحه فتجتنبه؛ فالسعيد من وعظ بغيره، والمؤمن مرآة المؤمن، وقيل لعيسى عليه السلام: من أدبك؟ فقال: ما أدبني أحد، ولكن رأيت جهل الجاهل فاجتنبته.
Manusia dalam pertemanan itu ada 3 kategori;
1️⃣ Manusia yang umpama asupan gizi yang sangat kita butuhkan.
2️⃣ Manusia yang umpama obat yang kita butuhkan saat sakit.
3️⃣ Manusia yang umpama penyakit yang tidak kita butuhkan sama sekali.
_____
“Namun terkadang kita terpaksa berada di dekat orang-orang yang buruk, yaitu mereka yang tidak memiliki kebaikan sama sekali dalam kehidupan kita. Maka kebersamaan dengan mereka semata-mata untuk menghindari kejahatannya. Bersama mereka kita juga bisa mengamati prilaku mereka. Yakni mengamati prilaku buruk mereka agar kita bisa menjauhi perbuatan serupa. Orang yang beruntung adalah yang bisa mengambil pelajaran dari prilaku orang lain. Mukmin itu cermin bagi mukmin yang lain. Nabi Isa ‘alaihissalam pernah ditanya, “Siapa yang mendidikmu? Beliau menjawab, “Aku tidak dididik siapapun, tapi setiap melihat orang bodoh, aku segera menjauhi perbuatan bodohnya.”
_____
[Muraqi al-Ubudiyyah Syarah Bidayatil Hidayah, Syaikh Nawawi al-Jawi al-Bantani, Maktabah as-Salam, 164].

Pertama, Teman bergaul bagaikan makanan yang tidak dapat ditinggalkan walaupun sehari Mereka adalah para ulama dan teman-teman yang shalih. Bergaul dengan kelompok seperti ini akan membawa keuntungan yang besar baik di dunia maupun akhirat. Mereka akan mengajarkan tentang hal-hal yang bermanfaat dalam perkara dunia dan agama, memberikan nasihat-nasihat, mengingatkan tentang perkara yang haram dilakukan, senantiasa memotivasi untuk terus giat beribadah kepada Allah, berbakti kepada orangtua dan melakukan kebaikan-kebaikan lainnya. Tentu saja mereka tidak lupa untuk mendoakan kebaikan-kebaikan atas dirimu. Teman seperti ini lah yang harus dijadikan sebagai seorang teman.

 

Kedua, Teman bergaul bagaikan obat yang dibutuhkan saat sakit

Maksudnya mereka adalah teman yang kita butuhkan dalam memenuhi keperluan hidup kita dan selalu berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari seperti teman sekolah, teman kampus, rekan kerja, kerabat dan tetangga. Contohnya ketika diperkuliahan tentu kita membutuhkan teman dalam kerja kelompok untuk berdiskusi agar terpecahnya permasalahan dalam tugas yang diberikan.

 

Ketiga, Teman bergaul bagaikan penyakit dengan berbagai tingkatan dan macamnya

Berteman dengan teman seperti ini tentu tidak mendatangkan kebaikan bagi diri kita di dunia, terlebih lagi di akhirat. Mereka akan mengajak kita dalam hal-hal yang tidak bermanfaat, penuh kebathilan dan berakhlak buruk seperti malas belajar, suka membicarakan keburukan orang lain (ghibah), iri dengki, suka mengadu domba, mengumbar permusuhan dan lain-lain.

 

Adapula Teman bergaul bagaikan racun yang membawa kebinasaan

Teman seperti ini yaitu mereka yang membawa kita tergelincir di jalan Allah, orang yang menyeru kita untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah, gemar melakukan perbuatan dosa dan maksiat, tidak takut untuk melakukan dosa besar, menggoda kita untuk lalai menjalankan segala perintah Allah hingga menjerumuskan kita dalam perbuatan buruk dan tercela. Teman seperti inilah yang harus dijauhi agar kita terkena racun yang akan membawa kebinasaan pada diri kita.

Ust. Ardiansyah Ashri Husein, Lc., M.A

0 Comments

Leave a Comment

Login

Welcome! Login in to your account

Remember me Lost your password?

Lost Password